Kreativitas Batik Ramah Lingkungan dan Penerapan Permainan Tradisional oleh Kelompok 24 PMM-UMM Gelombang 8 Bersama Anak-anak

oleh -283 Dilihat
oleh
PSIKOEDUKASI: Anak – anak di Dusun Jenglong, Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang sedang menonton Psikoedukasi yang disampaikan Kelompok 24 PMM-UMM gelombang 8. (Foto – Kelompok 24 PMM-UMM gelombang 8)  

 

SARABAPOST.COM – Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah serangkaian kegiatan atau program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang baik secara perorangan atau kelompok di dilaksanakan di Dusun Jenglong, Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Kelompok 24 PMM-UMM gelombang 8 beranggotakan Dicky Prasetyo (202110230311323), Putri Halimatus Saadiyah (202110230311464), Annasa Al Fauza Firanda (202110230311476), Alvina Luthfi Widawati (202110230311479), Fadhillah Ramadhan (202210230311068) yang kegiatannya.

Kelompok ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Yuni Nurhamida, S.Psi,. M.Si.

Salah satu aspek terpenting dalam perkembangan anak adalah kreativitas. Hal tersebut dapat mendukung dalam hal berpikir, berekspresi, inovatif, serta imajinatif. Anak-anak dapat mengeksplore dirinya dengan hal-hal baru yang diketahui.

Dengan mengusung judul “Membangun Kesehatan Mental Masyarakat Melalui Harmonisasi Sosial Lintas Generasi”, memiliki tujuan untuk menciptakan lingkungan yang mempromosikan pemahaman, kolaborasi, dan harmonisasi antar generasi di masyarakat.

Kreativitas batik ramah lingkungan dan penerapan permainan tradisional adalah program unggulan yang dikerahkan. Anak-anak Dusun Jenglong diberikan pemahaman tentang psikologi bermain, regulasi emosi dan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.

Kelompok 24 gelombang 8 PMM-UMM ini membuat pewarna alami dari bahan kayu secang yang diaplikasikan di kain putih dengan anak-anak.

Selain itu, permainan tradisional yang dilakukan berupa permainan dakon, puzzle, origami, dan estafet karet melalui sedotan. Kegiatan tersebut memberikan pemahaman dalam penggabungan antara seni dan tradisional batik serta memaknai kebersamaan agar anak-anak tidak kecanduan gadget.

“Sangat bermanfaat untuk anak-anak. Memang saat ini seringkali anak-anak bermain gadget saat berkumpul, namun setelah pengalaman baru yang mereka alami semoga saja bisa menjadi referensi baru untuk mereka bermain.” ujar salah satu warga.

Dengan adanya kegiatan ini, harapannya dapat memberikan manfaat dan motivasi kepada masyarakat khususnya anak-anak dusun jenglong. (Admin)