Inovasi Kesehatan ‘Cetar Membahana’ Jadikan Yanie Oktavia Nakes Teladan 2024

oleh -1788 Dilihat
oleh

 

SARABAPOST.COM – TAMBANG ULANG – Inovasi Kesehatan Cetar Membahana (Catin Pintar Membuka Jendela Dunia) mengantarkan Yanie Oktavia, S.Si.T., MM menjadi juara pertama tenaga kesehatan (nakes) teladan 2024 tingkat Kabupaten Tanah Laut (Tala).

Perempuan yang bertugas di Puskesmas Tambang Ulang ini menjadi juara di bidang kebidanan kesehatan puskesmas. Ia pun berhak mewakili Bumi Tuntung Pandang ke tingkat provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dalam penerapannya, Yanie Oktavia bekerjasama dengan berbagai lintas sektor, diantaranya Kecamatan Tambang Ulang, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di tingkat kecamatan, desa dan KUA, serta pihak lainnya. Bahkan inovasi ini mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Salah satunya dari Ketua PKK Kecamatan Tambang Ulang, dr Anisa Ikawati. Menurutnya inovasi kesehatan ‘Cetar Membahana’ ini bisa membantu dalam penurunan angka stunting. Apalagi dalam pelaksanaan di lapangannya bersinergi dengan pihaknya.

Istri Camat Tambang Ulang ini pun menyatakan mendukung inovasi tersebut sehingga bisa berjalan dengan lancar.

“Semoga inovasi ini bisa diaplikasikan di seluruh kecamatan di Tala, bahkan jika bisa diterapkan se-Kalsel, tak hanya di Kecamatan Tambang Ulang,” katanya, Kamis (2/5/2024).

Selain dari PKK, dukungan juga diberikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tala dr Hj Isna Farida dan Kepala Puskesmas Tambang Ulang dr Aulia Rahman.

Sementara itu, Yanie Oktavia mengatakan inovasi kesehatan ‘Cetar Membahana’ adalah salah satu program untuk meningkatkan kesadaran pasangan calon pengantin (catin) untuk memeriksakan kesehatannya ke puskesmas.

Selain itu juga untuk mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tala dalam melaksanakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual.

“Dan terpenting inovasi ini juga untuk mencegah kenaikan kematian ibu dan anak serta stunting,” kata perempuan yang menjabat Koordinator KIA Puskesmas Tambang Ulang.

YanieOkta pun menuturkan dalam perjalanannya untuk menerapkan inovasi ini juga bekerjasama dengan lintas sektor berbasis masyarakat guna mengedukasi pasangan catin.

“Kita juga jemput bola turun ke lapangan, seperti mendatangi rumah pasangan catin atau menggelar pertemuan agar para pasangan catin ini mau memeriksakan kesehatannya di Puskesmas,” ungkapnya.

Dirinya pun berharap inovasi ini mendapat dukungan semua pihak, tak hanya dari Kecamatan Tambang Ulang dan dinas terkait, namun seluruh pihak dan elemen masyarakat.

“Inovasi ini memiliki perbedaan dengan inovasi lain, yakni untuk mewujudkan desa peduli kesehatan pasangan catin, ditandai dengan pemberian sertifikat kepada desa tersebut,” tandasnya. (TIM)